![]() | |
|
1Menit - Sebanyak Rp 182 triliun uang pemerintah daerah “diparkir” di bank-bank. Jumlah yang sangat besar yang belum dibelanjakan. Hal ini membuat Presiden Jokowi kecewa terhadap para kepala daerah se-Indonesia yang masih menimbun uang tersebut di bank.
“"Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang menyebabkan ini mengerem laju pertumbuhan ekonomi ya di sini” kata Presiden Jokowi dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia, Kamis (29/4/2021).
Presiden melihat bahkan ada tren jumlah Rp 182 triliun ini semakin meningkat yang disimpan di perbankan daerah.
Dirinya mengingatkan bagaimana akan ada pertumbuhan ekonomi di daerah bila uangnya yang jumlahnya sangat besar ini malah disimpan di bank.
"Oleh sebab itu, saya mengajak kepada seluruh provinsi, kabupaten dan kota, segerakan yang namanya belanja pemda, belanja APBD, segerakan," seru Jokowi.
Lebih lanjut ia katakan, saat ini menurut data baru sekitar 5 persen belanja modal dan 63 persen belanja pegawai. Padahal katanya, belanja pemerintah sangat berpengaruh besar dalam perputaran ekonomi.