Hamas Dianggap teroris oleh Barat, Pahlawan bagi warga Palestina

Loading

Hamas merupakan sebuah organisasi politik dan militer yang berbasis di Palestina, yang didirikan pada tahun 1987 oleh Sheikh Ahmed Yassin dan Mahmoud al-Zahar. Hamas adalah akronim dari Harakat al-Muqawama al-Islamiyya, yang berarti Gerakan Perlawanan Islam. Organisasi ini juga merupakan cabang dari Gerakan Ikhwanul Muslimin di Palestina.

Namun, keberadaan Hamas tidak selalu disambut baik oleh seluruh dunia. Barat seringkali menganggap Hamas sebagai organisasi teroris yang berbahaya, dan bahkan Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mencantumkan Hamas dalam daftar organisasi teroris. Alasan utama Barat menganggap Hamas sebagai teroris adalah karena mereka menggunakan kekerasan dan serangan bom bunuh diri sebagai taktik utama dalam perjuangan mereka melawan Israel.

Namun, di mata warga Palestina, Hamas adalah pahlawan yang berjuang untuk membebaskan tanah mereka dari penjajahan Israel. Sebagai gerakan perlawanan, Hamas bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina dan mendirikan negara Palestina yang merdeka.

Hamas juga terlibat dalam banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk membantu warga Palestina yang terkena dampak dari konflik dengan Israel. Mereka menyediakan bantuan bagi korban perang, membangun sekolah dan rumah sakit, serta menyediakan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Palestina.

Meskipun terlibat dalam konflik bersenjata dengan Israel, Hamas juga telah berusaha untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi politik. Pada tahun 2006, mereka bahkan memenangkan pemilihan umum di Palestina dan membentuk pemerintahan, tetapi kemudian diboikot oleh Barat.

Saat ini, Hamas masih terus aktif dalam perjuangan mereka dan mempertahankan kendali atas Jalur Gaza. Namun, organisasi ini juga menghadapi kritik dari warga Palestina atas tindakan mereka yang dianggap merugikan masyarakat sipil.

Pada akhirnya, meskipun dianggap teroris oleh Barat, Hamas tetap menjadi pahlawan bagi warga Palestina dalam perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan dan keadilan. Konflik antara Hamas dan Israel masih terus berlanjut, dan hanya melalui dialog dan kompromi yang adil, perdamaian dan stabilitas dapat diwujudkan di Timur Tengah.

error: Content is protected !!