1menit.com – Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan mengkritik birokrasi di Indonesia yang dinilai penuh dengan premanisme, pungli, dan proses perizinan yang menyulitkan.
Kritik Anies disampaikan menanggapi kritik dari sejumlah peneliti dan pembuat film yang menghadapi kendala birokrasi saat akan membuat proyek di Indonesia.
Anies mengatakan, masalah birokrasi tersebut tidak hanya dialami oleh peneliti, pembuat film, atau investor yang hendak masuk ke Indonesia. Masyarakat sipil yang hendak melakukan kegiatan pribadi seperti membangun rumah juga dihadapkan pada masalah serupa.
“Itu adalah masalah di semua sektor, masalah premanisme, itu ada di semua sektor seperti bangunan rumah juga mengalami masalah seperti itu,” katanya, Rabu (8/11/2023)
Anies berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah birokrasi tersebut secara perlahan.
Selain mengkritik birokrasi, Anies juga menyinggung industri film di Indonesia yang masih tertinggal jauh dari produsen film luar negeri seperti Thailand hingga Korea Selatan.
Anies mengatakan, Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan yang melakukan investasi besar-besaran di bidang film dan seni.