Kompol Vonny Farizky menegaskan bahwa dalam insiden itu tidak ada kata perampasan HP milik seorang jurnalis, karena pada Sabtu 30 Agustus 2025 dari mulai pukul 09 sampai dengan 03:00 wib tidak ada kejadian seperti yang ada didalam berita.
Bahwasanya dari pukul 09.00 kami tidak membatasi wartwan untuk mengambil gambar atau vidio soal aksi demo di wilayah hukum Polsek Bubutan," kata Vonny didepan puluhan jurnalis yang tergabung grub Vanguard, Kamis (04/09).
Lanjut Vonny menurutnya, pada saat itu kami disini yang tergabung dari TNI, Polri dalam pengamanan massa dari berbagai wilayah supaya tidak melakukan anarkis dan mencoba membakar kantor kepolisian yang di tempati kami yang sekarang ini
Polsek Bubutan merupakan cagar budaya yang patut di lindungi dan harus di jaga dengan baik. Karena kantor Polsek Bubutan sudah ribuan tahun berdiri, jika itu terjadi maka yang merusak akan kami dijerat dengan Pasal perusakan." Jelasnya.
Masih kata Vonny jadi dari kejadian yang katanya Kapolsek Bubutan telah merampas ponsel YS seorang jurnalis. Itu tidak benar karena saat peristiwa itu dalam keadaan genting dan pada pukul 04.00 dini hari kami sudah tidak ada aktivitas.
Karena pada saat itu mulai pukul 09.00 sampai jam 03 dini hari, kami sudah meminta rekan-rekan wartwan untuk mengambil Engel berita atau mengambil gambar supaya dijadikan dokumentasi.
Pada jam 04.00 WIB kegiatan sudah tidak ada, maka dari itu saya tidak mengetahui bahwa ada HP seorang jurnalis yang katanya di rampas saya, padahal ketika hanya miskomunikasi saja." Bebernya.
Kami sebagai Kapolsek Bubutan dengan kejadian yang dianggap sudah merampas HP temen-temen wartwan, khususnya saya pribadi meminta maaf yang tiada batas atas peristiwa yang dirasa temen-temen tidak nyaman
Hal ini saya sampaikan sebagai hormat saya sebagai pimpinan di Polsek Bubutan saya pribadi dan mewakili anggota saya. Saya meminta maaf atas insiden yang terjadi pada temen-temen wartwan
"Untuk kedepannya saya tidak akan mengulangi perbuatan itu kembali dan seterusnya kami sebagai kepolisian akan menjalin kerjasama yang baik dengan temen-temen Jurnalis." Ujarnya.
Menurut orang yang di tuakan di grub Vanguard Kukuh Setiya juga menerima permintaan maaf Kapolsek Bubutan yang sebelumnya viral terkait adanya perampasan HP milik jurnalis yang tergabung di grub Vanguard.
Kami bersama temen-temen wartawan yang tergabung di Grub Vanguard menerima permintaan maaf Kapolsek Bubutan dengan lapang dada dan tidak melanjutkan perkara ini keranah berikutnya." Tegasnya kukuh Setya
Kukuh juga meminta kepada temen-temen Jurnalis yang bertugas meliput dimanapun saja, utamakan tupoksinya sebagai jurnalis independen yang mana, pertama menunjukkan bahwa dirinya sebagai media (wartwan) supaya tidak terjadi miskomunikasi seperti ini.
"Mungkin ini buat pelajaran bagi temen-temen wartwan dilapangan supaya tidak terjadi miskomunikasi lebih-lebih jika kami lebih dulu memperkenalkan diri dan berkomunikasi baik dengan instansi atau birokrasi supaya kami dikenal jika menunjukan legalitas kami sebagai insan pres." Tambah Kukuh
Semoga dengan kejadian ini tidak terulang kembali di kepolisian yang lain supaya jurnalis atau wartawan yang sudah mengatas namakan justru kepolisian harus bisa memfasilitasi dan menghargai Kenerja temen-temen yang selama ini berjuang demi Indonesia maju.
Pihaknya sangat berterima kasih kepada Kapolsek Bubutan Kompol Vonny Farizky sudah memberikan ruang untuk temen-temen Jurnalis yang tergabung grub Vanguard untuk meluruskan permasalahan tersebut supaya permasalahan tidak berkepanjangan
Maka dari itu saya selaku yang dituakan oleh teman-temen jurnalis Surabaya di grub Vanguard kepada Kapolsek Bubutan saya sangat berterima kasih sudah menerima kami untuk meluruskan permasalahan ini hingga adanya perdamaian dan permintaan maaf kedua belah pihak.
"Semoga kami wartwan yang tergabung di Vanguard jurnalis tetap bisa menjalin kemitraan yang baik bersama instansi TNI, Polri dan birokrasi dan bisa menyajikan berita yang aktual berimbang dan berkualitas." Pintanya.
(Red lim)
dibaca
Posting Komentar
0Komentar