Ponorogo – Warga Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, digemparkan dengan peristiwa tragis pada Senin (22/9/2025). Sepasang suami istri, Kaseno dan Sarilah, ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan diduga akibat ulah anak kandungnya sendiri, Sukar (30).
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ponorogo langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan dari warga setempat. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi keji tersebut, sekaligus membawa terduga pelaku ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan Sukar yang diduga menjadi pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian. Dari keterangan awal, Sukar disebut memiliki gangguan kejiwaan sejak lama.
“Diduga pelakunya adalah Sukar, anak kandung korban. Saat ini yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kami mendapat informasi dari Ketua RT dan kepala desa bahwa pelaku ini sejak kecil memang tidak pernah sekolah,” ungkap AKP Imam kepada wartawan.
Hasil identifikasi sementara, korban Kaseno dan Sarilah meninggal akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala. Saat ditemukan, keduanya mengalami luka parah di kepala yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik berat.
“Yang jelas, saat ini masih kita dalami motifnya apa, karena keterangan pelaku masih berubah-ubah. Dari indikasi awal, ada bekas pukulan benda tumpul, entah itu kayu atau linggis. Kami akan dalami lagi,” tegas AKP Imam.
Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman, termasuk memintai keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian. Sementara itu, jasad kedua korban telah dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan visum guna memastikan penyebab kematian secara medis.
Tragedi ini menambah daftar kasus kekerasan dalam keluarga (KDRT) ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Timur. Polisi memastikan akan menangani kasus ini dengan serius dan profesional, meski pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
(S)
dibaca
Posting Komentar
0Komentar