Surabaya-|| Di kediaman Bapak Agung dan Ibu Khoiriya di Kapas Madya 4A No. 3, Kelurahan Kapas Madya, Kecamatan Tambaksari, suasana dipenuhi cahaya kehangatan ketika digelar acara tasyakuran sekaligus ulang tahun M. Reyhan El Azzam yang ke-8 dan adiknya Fathiya Ayra Syafa yang ke-1. "Kebahagiaan yang dibagikan akan menjadi dua kali lipat kebahagiaan itu yang terasa," begitu mutiara kata yang menyelimuti pertemuan semua tamu dalam satu atap penuh syukur dan kegembiraan.
Acara yang dirancang dengan elegan tidak hanya menyajikan momen suci tasyakuran, melainkan juga hiburan yang membuat semua hadirin terhibur. Setiap detil dirancang dengan penuh perhatian, sehingga suasana menjadi nyaman dan menyenangkan bagi semua usia. Orang tua para tamu sangat senang dan bahagia, karena selain momen suci, ada juga candaan dan tawa yang melimpah.
Kehadiran badut menjadi sorotan khusus yang membuat suasana riang semakin meriah dan penuh semangat. Anak-anak berkumpul dengan antusias, mata mereka berbinar melihat aksi dan candaan sang badut. Bahkan orang tuanya juga ikut terlibat dalam kesenangan itu, lupa sejenak urusan sehari-hari dan hanyut dalam tawa bersama.
"Kesenangan yang datang dari kecil-kecilan akan meninggalkan bekas yang abadi," demikian pesan tersembunyi dalam tawa anak-anak yang riang. Setiap tawa, setiap senyum, dan setiap candaan badut pasti akan dikenang lama oleh semua yang hadir—membuat momen itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Dalam kesempatan berharga itu, keluarga Bapak Agung dan Ibu Khoiriya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang tulus. "Mengucapkan banyak banyak terimakasih atas kehadiran acara anak kami ini," ujar mereka dengan nada yang hangat. Mereka juga mengutip kata-kata yang penuh makna: "tidak ada keberhasilan yang sendirian"—yang sempurna menggambarkan perasaan mereka akan pentingnya dukungan orang lain.
"Kegiatan tanpa kehadiran teman-teman anak kami dan orangtuanya yang ikut menyupport tidak akan selancar ini acara tasyakuran ini," lanjut Bapak Agung dan Ibu Khoiriya. Setiap kata yang diucapkan mengandung rasa syukur yang mendalam, menunjukkan betapa mereka menghargai setiap kehadiran yang membuat acara itu menjadi sempurna dan penuh makna.
Acara yang penuh makna itu diakhiri dengan semangat syukur dan kebahagiaan yang saling terhubung, membuktikan bahwa kebahagiaan sebenarnya terletak pada kebersamaan dan rasa terima kasih yang tulus. Seperti mutiara yang mengkilap di tengah gelap, momen itu akan selalu terpatri dalam ingatan semua yang hadir—menjadi bukti bahwa kehangatan keluarga dan teman adalah harta terindah yang tidak ternilai harganya di dunia.
MR. Halim
dibaca
Posting Komentar
0Komentar