Setelah ramainya pemberitaan di beberapa platform media masa soal rapat rasa konser pemkab tangerang di bandung yang menghabiskan anggaran hampir satu miliar rupiah, narasi permohonan maaf akhirnya mengudara. Senin (22/12/2025)
Narasi permohonan maaf yang sampaikan oleh jajaran pemerintahan kabupaten dibeberapa media online beberapa waktu ini, dinilai tidak begitu mencerminkan sikap penyesalan yang tulus,atas indikasi kegagalan dalam memahami efisiensi yang anggaran yang sesungguhnya.
Dengan dalih memperoleh harga teman, penyelenggaraan rapat rasa konser ditengah duka bencana alam di Sumatera,tentunya amat begitu menyakiti hati masyarakat,tak terkecuali para aktivis, dan para penggiat sosial.
Sekretaris Umum Forum Reporter Jurnalis Republik Indonesia (FRJRI) Arul, menilai permintaan maaf Pemkab Tangerang, yang disampaikan dibeberapa platform media online beberapa waktu ini, tidak lah cukup untuk mengobati hati masyarakat. Iapun(Arul) menegaskan bahwa Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Raka Buming Raka, Harus segera memerintahkan para menteri nya untuk mengevaluasi kinerja Pemkab Tangerang yang dinilai amat begitu serampangan didalam mngelola uang rakyat.
"Ini gak bisa dibiarkan begitu saja, Presiden dan Wakil Presiden harus tau tentang gaya hedon dan model efisiensi anggaran di Kabupaten Tangerang. Harus ada evaluasi nyata, bukan hanya sekedar bicara, kembalikan lagi uang rapat yang dipergunakan untuk acara yg berbau hura hura ini, bukan hanya maaf, Ungkapan nya
Dia pun, (Arul) menekankan agar Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo-Gibran bisa segera memerintahkan kemendagri untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh atas adanya dugaan pemborosan berkedok rapat di tubuh pemerintah kabupaten tangerang.
"Efisiensi anggaran itu penghematan, bukan pemborosan, ingat anggaran yang digunakan itu dari keringat masyarakat kabupaten tangerang, lantas kenapa yang menikmati hanya para oknum pejabat, pengusaha hotel, dan masyarakat diluar wilayah Kabupaten Tangerang, yang jadi pertanyaan tujuan sesungguhnya rapat ini untuk siapa. Intelektual kami masyarakat yang gagal untuk memahami atau memang intelektual mereka yang kliru manfsirkan efisiensi anggaran. Tukasnya.
Sementara itu acara rapat bertabur penghargaan itu sendiri dilaksanakan Pemkab Tangerang selama 3 hari di hotel bintang 4, Holiday Inn Pasteur Kota Bandung Jawa Barat, menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media ini, biaya rapat disalah satu hotel mewah tersebut mencapai 900 Juta rupiah.
Tak hanya rapat, pada kegiatan itu Pemkab Tangerang nampak bergaya hedon dengan menghadirkan grup band papan atas yakni grup Band Republik. Ditengah situasi ditetapkannya wilayah Kabupaten Tangerang darurat sampah, dan masih tingginya angka kemiskinan, Sulit tentunya bagi publik untuk menilai bahwa kegiatan ini adalah bagian kinerja pemerintahan untuk kepentingan masyarakat.
Perlu di ketahui, bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Maret 2025, terdapat 260.900 jiwa atau 6,42 persen penduduk Kabupaten Tangerang yang hidup dalam kemiskinan.
Publik kini tentunya berharap, ada upaya dan langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengentaskan berbagai macam persoalan akut yang selama ini terus membayang, bukan hanya sekedar rapat dan menabur piagam penghargaan yang sama sekali tak berdampak nyata bagi masyarakat yang selama ini nampak mulai kebingungan untuk membuang sampah dan keluar dari bayang bayang kemiskinan. Hal tersebut dirasa perlu dilakukan agar berbagai prestasi dan keberhasilan yang diukir dapat benar benar terasa dan dirasakan.
Hingga sampai berita ini kembali diterbitkan untuk kesekian kali nya, Bupati Tangerang, Moch, Maesyal Rasyid dan Sekretaris Daerah, belum dapat ditemui guna dikonfirmasi dan pemberitaan lebih lanjut.(red lim)
dibaca
Posting Komentar
0Komentar